KARYA ILMIAH


Pengertian karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk melakukan pemecahan masalah dengan melalui landasan teori dan juga langkah-langkah ilmiah didalamnya. Umumnya karya ilmiah berisi tentang data, fakta dan juga solusi untuk menyelesaikan masalah dalam tulisan tersebut.


Sebuah karya ilmiah ditulis berdasarkan pada hal-hal yang memang diperlukan untuk dilaksanakan dan dicari solusi penyelesaiannya secara cepat dan tepat. Supaya bisa terlaksana sesuai dengan ekspektasi yang telah dibuat dan direncanakan.


Ciri-Ciri Karya Ilmiah

1. Reproduktif dan Tidak Ambigu

Ciri pertama dari karya ilmiah adalah memiliki sifat reproduktif. Maksudnya karya ilmiah yang ditulis harus bisa diterima dan diartikan oleh pembaca. Pemaknaan ini harus sama dengan makna dari pembuat dan peneliti karya tulis tersebut untuk menciptakan kesinambungan antara keduanya.


Selanjutnya tidak bersifat ambigu, artinya karya tersebut harus bisa memberikan pemahaman yang detail dan tidak dibuat dengan bahasa yang sulit dipahami oleh pembacanya. Sebuah karya ilmiah harus disajikan dengan bahasa yang sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.


2. Tidak Emotif

Berikutnya yakni memiliki sifat tidak emotif. maksudnya yakni tidak melibatkan perasaan penulis ketika melakukan penelitian dan membuat tulisan tersebut. Ini karena karya ilmiah harus ditulis berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Atau hasil analisis, bukan perasaan subjektif seseorang.


3. Menggunakan Bahasa Baku

Penulisan karya ilmiah harus dibuat dengan menggunakan bahasa baku. Ini agar penyampaiannya dapat mudah dipahami oleh para pembacanya. Dengan begitu, mereka tidak akan kebingungan dalam memahami makna karya tulis tersebut.


Penggunaan bahasa baku memang sangat disarankan dan diwajibkan dalam penulisan karya ilmiah. Karena menulis karya ilmiah seperti ini tidak boleh dengan menggunakan bahasa kiasan. Bahasa yang digunakan haruslah lugas dan mudah dipahami oleh para pembaca dan pendengarnya.


4. Memakai Kaidah Keilmuan

Dalam penulisa karya ilmiah Anda harus mematuhi dan memakai kaidah keilmuan atau istilah akademik dari bidang penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Ini berfungsi untuk menunjukkan pembuat tulisan ini memiliki kemampuan dala bidang penelitian yang dibuat dalam karya ilmiah tersebut.


Penggunaan kaidah ilmiah itu juga menjadi tolak ukur dari tingkat keahlian peneliti dalam bidang keilmuannya tersebut. Untuk itu seorang peneliti harus mampu untuk menguasai bidangnya. Supaya bisa menghasilkan penelitian dan baik dan benar sesuai dengan kapasitasnya.


5. Memiliki Sifat Dekoratif dan Kohesi

Selanjutnya yakni memiliki sifat dekoratif. Maknanya seorang penulis karya ilmiah harus memakai istilah yang mempunyai satu makna saja. Penulis harus berpikir rasional untuk bisa membuat tulisan yang bermutu dan tepat untuk para pembacanya.


Kemudian juga harus terdapat kohesi yang artinya harus menjadi berhubungan antar bagian dan juga masing-masing bab penulisan tersebut. Tulisan juga tidak boleh bertele-tele, melainkan harus tepat sasaran dan mudah dipahami oleh pembacanya.


6. Bersifat Objektif

Berikutnya yakni karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal tersebut sangat penting untuk dapat mengingatkan agar tidak melibatkan perasaan saat akan menulis karya ilmiah. Karena sebuah karya ilmiah harus membuat fakta dan data dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.


Dalam membuat sebuah karya ilmiah membuatnya dengan objektif adalah hal yang sangat dianjurkan dan memang harus dilakukan. Supaya hasil dari karya ilmiah tersebut diakui, atau bahkan diakui oleh masyarakat luas dan juga pembaca yang sedang berusaha memahami tulisan tersebut


7. Memakai Kalimat Efektif

Terakhir yakni memakai kalimat efektif dalam pembuatannya. Ciri satu ini memiliki kaitan dengan berbagai macam penjelasan-penjelasan sebelumnya. Penggunaan kalimat efektif akan membuat pembaca mudah dalam memahami maksud penulis membuat karya ilmiah tersebut.


Dengan menggunakan kalimat efektif, Anda akan menjadi lebih mudah memahami maksuda dan tujuan dari karya ilmiah tersebut. Sebaiknya hindari penulisn karya ilmiah dengan bahasa bertele-tele dan tidak lugas. Hal tersebut akan sangat tidak disukai oleh pembaca.


Struktur Karya Ilmiah

1. Pendahuluan, Isi dan Pembahasan

Bagian pertama dari struktur karya ilmiah adalah pendahuluan. Dalam setiap penulisan karya ilmiah sangat diperlukan bagian pendahuluan ini. Karena ini adalah bagian dari perkenalan dan tentang hal yang dibahas dalam tulisan tersebut dengan baik dan benar serta sesuai dengan kapasitasnya.


Isi dan pembahasan biasanya terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlahnya tergantung pada seberapa jauh penulis atau peneliti dalam melakukan penelitan dan kajiannya. Pembahasannya juga dibuat dengan semudah mungkin dan seenak mungkin dalam segi bahasanya.


2. Kesimpulan

Pada bagian kesimpulan ini berisi mengenai penutup dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya yakni isi dan pembahasan. Semua makna disatukan dan dijadikan sebagai kesimpulan dalam tulisan karya ilmiah ini. Kemudian disusun kedalam bahasa yang mudah dipahami.

Kesimpulan yang dibuat dalam karya ilmiah ini dibuat dalam bentuk penjelasan singkat dan juga padat mengenai hasil analisis yang sudah dilakukan. Umumnya, bagian tersebut terdiri dari satu pembahasan saja. Namun, terkadang penulis menambahkan satu jenis bab lagi didalamnya.

3. Karya tulis ilmiah juga disertakan daftar pustaka. Untuk memperkuat karya tulis ilmiah itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LATIHAN SOAL BAHASA INDONESIA

Penulisan Daftar Pustaka